BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS »

ISLAM ADALAH INDAH..

Assalamualaikum...sahabat2 ana ingatlah Allah dimana jua anda berada...jgn lah leka dgn nikmat dunia yg penuh tipu daya ini...Ana doakan semoga sahabat2 sekalian di dalam perlindungan Allah sentiasa...

Assalamualaikum......


i love them


I made this widget at MyFlashFetish.com.

Assalamualaikum

Thursday, December 23, 2010

Dunia hanya sementara sahaja...

Ingatlah, kehidupan ini hanya sebentar. Pada saatnya nanti kita akan memasuki alam kubur (alam barzakh) sampai datangnya hari kebangkitan. Lalu kita akan dikumpulkan di padang mahsyar, setelah itu kita menghadapi hari perhitungan (hisab). Dan kita akan menerima keputusan dari Allah, apakah kita akan bahagia dalam surga ataukah akan sengsara dalam neraka.

Kehidupan setelah mati ini merupakan kehidupan panjang yang tidak terhingga. Kehidupan ini disebutkan dalam al-Quran dengan istilah خالدين فيها (kekal di dalamnya) atau dengan أبدا (selama-lamanya) atau dengan istilah لا ينقطع (tidak akan terputus).

Sehari dalam kehidupan akhirat adalah lima puluh ribu tahun kehidupan di dunia. Maka kita bisa lihat betapa pendeknya kehidupan manusia yang tidak ada sepersekian puluh ribu dari hari kehidupan akhirat. Berapa umur manusia yang terpanjang dan berapa yang sudah kita jalani? Itu pun kalau kita anggap umur yang terpanjang, sedangkan ajal kita tidak tahu, mungkin esok atau lusa.

Monday, December 13, 2010

Apabila Mata Telah Tertutup





Tabir malam dan siang silih ganti. Entah bila akan terhenti. Ataukah sebelum terhentinya pergiliran waktu tersebut, rupanya kita sendiri yang terlebih dahulu terhenti.

Hati tertanya, terhenti apakah itu?Pastinya terhenti daripada menikmati kenikmatan kehidupan. Terhenti daripada menambah amal atau harta, terhenti daripada mencipta ilusi demi ilusi kehidupan.

Hati bertanya lagi, akan segarkah pepohonan bahagia yang disemai.?Jika tidak, hati tertanya lagi,Baja ataukah racun yang ditabur pada pepohonan bahagia tersebut?Sehingga tiada kehijauan syurgawi. Tiada merasai ranumnya buah kasturi. Tiada terhidu wanginya haruman kasturi.

Sebaliknya…

Sebaliknya apa!!?? Gertak hati. Kaku. Seolah olah semakin mengerti. Rupanya pepohonan bahagia yang diharapkan rupanya pepohonan berduri derita. Rupanya, taburan baja bukanlah baja. Tetapi racun. Pohon tumbuh tetapi berpenyakit. Ah, tertipu sudah hati oleh kerana dunia. Lupa bahawa ilusi tetap ilusi. Barulah terasa pahitnya zaqqum dan hanyirnya darah. MasyaAllah. Kalam Allah mengingatkan hamba-Nya di dalam Surah Al-A’raf ayat 34 :

…apabila telah datang ajal mereka, sekali-kali mereka tidak dapat menunda atau menyegerakan walau sesaat pun. (Al-A’raf :34)

Dan datanglah sakaratul maut dengan sebenar-benarnya,,,(Qaf : 19)


Ilmu, Iman & Taqwa

Perangkap syaitan hanya boleh di atasi dengan kombinasi iman dan taqwa. Kehebatan syaitan di dalam merangka strategi menyesatkan manusia sangat ditakuti oleh ahli ibadah. Tetapi tidak bagi yang memiliki kombinasi iman dan taqwa. Iman dan taqwa didapati daripada ilmu. Maka ilmu yang disemai akan menghasilkan buah iman dan taqwa. Ahli Ibadah atau Abid ini di ibarat seorang pejuang mujahidin di medan perang yang sangat sengit dan mencabar tetapi berperang tanpa senjata. sebaliknya Ahli ilmu pula ibarat seorang pejuang mujahidin yang memiliki senjata iman dan taqwa.

Siapakah paling diyakini untuk menang menentang syaitan laknatullah? Ahli abid atau ahli ilmu? Tentulah yang bersenjata. Syaitan menipu abid dengan senjatanya iaitu segala yang boleh mengkhayal atau melekakan manusia; ianya ialah Kenikmatan dunia! itulah senjatanya. Oleh sebab itulah Allah swt mengingatkan manusia :

“Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui.” (Al-Ankabuut:64)

Usahlah tertipu dengan kenikmatan dunia. Manusia disuruh untuk menikmati nikmatnya dunia tetapi jangan sampai terhanyut oleh buaian ombak dunia. Malah diseru agar setia pada tauhid dan memelihara syariatnya.
Semoga, kita dihindari daripada termasuk di dalam golongan orang yang lupa kepada Allah swt.


Lumrahnya,
Manusia seringkala lupa,
Pada pegangan janji setia,
Ketika belum membuka mata,
Ketika belum mengenal benda,
Janji dikota setia pada yang Esa,
Namun lupa pabila berada di dunia,

Apabila harta dunia mengaburi mata
Halal haram disapu semata,
Pangkat dan jawatan yang dipinta,
Memenuhi perut diri sendiri saja,
Tidak ingatkah atau terlupa,
Dunia ini persinggahan sahaja,
Menanti ajal menjemput kita,
Entah bila masanya tiba,

Apabila mata layu tidak berdaya,
Mulut pun kunci tidak mampu berkata,
mulalah ingat pada yang Esa,
Hendak beramal badan tak berdaya,
Mungkin sudah sampainya masa,
Ajalnya menjemput ke alam baqa,
Harta, anak, isteri sudah tiada,
hanya amalan yang dibawa,

Sesungguhnya manusia mudah lupa!

Thursday, December 9, 2010

RIntIhan TaubAT....

Yaa Allah...
Maafkanlah segala kekuranganku.
Engkau Maha tidak memerlukan dari menyiksaku.
Karena sesungguhnya semua dosa-dosa ku tidak merugikan-Mu.
Begitu pula semua ketaatanku tidak menguntungkan-Mu”

Yaa Allah...,
Pindahkan aku dari hinanya maksiat kepada kemuliaan Taat!

Ya Allah,
Walaupun aku begitu jauh
dari hamba-hamba Mulia Pilihan-Mu,
Hamba Mohon…
Kokohkanlah kakiku untuk melangkah dijalan-Mu…
Kokohkan Jiwa dan hati-ku untuk menggapai Ridha-Mu,
Kokohkan Iman-ku sampai akhir nanti…

YA ALLAH Yang Maha Mulia,
Muliakanlah kami dengan ketakwaan…

Ya Rabb…
Aku bersimpuh dihadapan-Mu
Aku memohon dengan kemulian-Mu atas kehinaanku
agar engkau mengasihiku

Aku memohon dengan kekuatan-Mu atas kelemahanku
Ketidakbutuhan-Mu atas ku dan Kebutuhanku atas-Mu
Inilah wajah yang pembohong dan pendosa dihadapan zat-Mu
Hamba-MU selainku banyak,
sedang aku tidak memiliki Tuhan selain-Mu
Tak ada tempat kembali
Tak ada yang bisa menyelamatkanku
Selain penyelamatan dari-Mu

Aku memohon dengan permohonan orang miskin
Aku berzikir kepada-Mu
dengan zikir orang yang rendah hati dan Hina
Aku memohon kepada-Mu
dengan permohonan orang yang takut dan sakit
Sebuah permintaan dari orang yang dirinya merendahkan diri pada-Mu

Saat ini aku mengadu pada-Mu
Merintih di haribaan-Mu
Untuk hatiku yang kelam…
Untuk Jiwaku yang sakit…
Untuk dosa-dosaku...
dimasa lalu, sekarang dan yang akan datang

Ya Rabb…
Ampuni dosa-dosaku
Bersihkan hati ini….
Sucikan jiwa ini…
Tentramkan batin ini…
Singkapkan tabir antara Engkau dan Aku ..

Ya Allah…
Aku takut….
Aku Gamang …
tentang masa depanku…
Aku tidak kuat azab-Mu
Bila kelak hari perhitungan itu datang
Saat Engkau menegakkan keadilan-Mu
Bagaimana aku menghadap-Mu ?
Bahu ini tidak akan sanggup memikul dosa-dosa
Akibat kezalimanku

Yaa Rabb…
Andai waktu masih ada
Di sisa usia ini ….
Aku bertobat pada-Mu
Agar ringan kaki melangkah Menghadap-Mu
Aku ingin Engkau tersenyum Menyambutku…
Merangkulku dengan kasih-Mu …
Membelaiku dengan Cinta-Mu
Merindukanku seperti saat ini aku merindukan-Mu
Senyuman dari Sang Maha Pengasih…

Ya Rabb Hamba kembali….
Hamba kembali ke jalan-Mu

Ya Allah… YA Tuhanku,
Sungguh dosa-dosaku hari ini
dan hari yang telah lalu berlimpah.
Hamba tidak kuasa menghitung dan menjumlahkannya
Hamba tidaklah kuat untuk menerima azab neraka
Juga tidak mampu bersabar dan tidak pula tabah atasnya.
Maka lihatlah wahai TUHANKU pada kelemahan hamba dan kehinaan hamba
Jangan biarkan hamba merasakan panasnya neraka pada esok hari (kiamat)“

Ya Tuhanku ,
Tak layak bagiku menghuni surga Firdaus-Mu,
namun aku tak kuat bila menempati neraka Jahim-Mu.
Maafkanlah semua kesalahanku
dan ampunilah semua dosaku
Karena hanya Engkaulah
yang mengampuni dosa-dosa yang besar dan yang kecil.

Ya Allah
Seandainya ini adalah hari terakhir hidup-ku
maka terimalah taubat-ku ini karena begitu banyak dosa yang telah kulakukan

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
“Ya Tuhan, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, serta selamatkanlah kami dari siksa neraka.”
(QS. Al-Baqarah: 201).
Add caption

Wednesday, December 8, 2010

mEMikul naFsu...







Suatu hari, seorang pemuda diserahkan oleh bapanya kepada seorang guru sufi untuk dididik cara mengawal nafsunya.
"Siapkan bekalan. Mari ikut saya bermusafir," kata guru sufi itu sebaik sahaja pemuda itu tiba di madrasahnya.
Pemuda itu agak terkejut kerana dia masih keletihan akibat perjalanan yang jauh ke madrasah guru sufi itu.
"Apa yang perlu saya bawa?"
"Bawa pakaian sehelai dua," jawab guru sufi.
Mereka pun memulakan perjalanan yang agak jauh. Setelah agak lama,mereka menemui satu bukit yang agak tinggi.
"Kita akan mendaki bukit ini."

"Mana jalannya?"
"Kita susuri jalan di tepi lereng bukit," kata guru sufi.
"Nanti, nanti... saya sangat keletihan. Alangkah baik jika ada keldai. Kita boleh menunggangnya."
"Kamu hendak menunggang keldai? Baiklah, mari kita membelinya dahulu."
Dalam hatinya berasa lega, dia tidak akan terpaksa berjalan lagi. Dia sangat-sangat keletihan. Setelah guru sufi membeli dua ekor keldai, dia pun berkata, "Sekarang ada dua ekor keldai. Saya akan menunggang salah seekor daripadanya..."
"Dan saya akan menunggang seekor lagi," pintas pemuda itu.
"Tidak!" kata guru sufi itu.
"Mengapa?"
"Jangan bertanya, patuh saja!"
Pemuda itu terkejut, tapi tidak berani melawan.
"Habis, kita akan biarkan seekor keldai ini berjalan tanpa membawa apa-apa beban?"
"Tidak, sebaliknya kamulah yang akan memikulnya!"
"Memikul keldai menaiki bukit yang tinggi itu?"
"Ya. Pikul keldai itu dan naik ke atas bukit," jawab guru sufi itu pendek dan tajam.
Maka dengan susah payah, dia memikul keldai itu sambil menyusuri jalan di tepi lereng bukit itu. Termengah-mengah. Dia benar-benar keletihan. Sebaliknya guru sufi bersantai-santai menaiki keldainya berjalan di hadapan pemuda itu. Belum sampai separuh perjalanan,pemuda itu pun jatuh keletihan. Dia hampir pengsan. Setelah merawat si pemuda dan memberinya minuman,guru sufi itu pun berkata, "Anakku,keldai itu umpama nafsumu. Allah ciptakan nafsu untuk kau menungganginya bukan kau ditunggangi olehnya."
"Maksud tuan?"
"Dengan menurut nafsumu, kau akan disusahkannya. Jiwa, hati dan badanmu akan kelelahan. Kehendak nafsu tidak ada batas dan tidak pernah puas. Lepas satu-satu kehendak dan kerenahnya. Ini samalah dengan kau memikul keldai dan menaiki bukit yang tinggi."
Pemuda itu terdiam.
"Sebaliknya, jika kau menunggangi nafsu dengan mengawal dan menguruskannya, kau akan mendapat kemudahan dalam menjalani kehidupan. Nafsu berguna selagi dia menjadi hamba tetapi apabila dijadikan tuan, apalagi tuhan, maka hidup kita akan dihancurinya."
"Seperti saya yang memikul keldai tadi?"
"Ya. Dan lihat pula betapa mudahnya menyusuri jalan di lereng bukit itu dengan menaiki keldai. Begitulah nafsu apabila dikawal dan digunakan ke arah kebaikan."
"Ya,ya. Orang yang mengikut perintah hawa nafsunya bagaikan memikul keldai menaiki bukit!"

PENGAJARAN: Nafsu adalah sebahagian daripada diri kita yang jika tidak dikawal akan menyusahkan kita. Oleh sebab itu, kawallah nafsu bukan kita dikawalnya. 




Monday, December 6, 2010

SelAmat tAHun bARu hiJRiah 1432h....

Bismillaahirrahmaanirrahiim
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarokatuh


" Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang yang berhijrah dan berjihad di jalan Allah, mereka itu mengharapkan rahmat Allah dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang " (QS. [2] : 218)

Kami memohon perlindungan dalam tahun in dari godaan setan agar kami senantiasa sibuk melakukan amal soleh.

Selamat Tahun Baru Hijriyah 1432H, semoga ditahun ini kita menjadi lebih baik, penuh hidayah dan limpahan Rahmat-Nya serta keselamatan, amiiiin . . .



Barakallahufiikum . . .
Wassalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh

DiaM aDa maKNa..

DIAM ADA MAKNA..

Dalam komunikasi kadang2 banyak menjadi penyebab selisih faham hanya kerana tidak memberi respon atau sebarang tindak balas. Cam kita cakap dengan patung atau tunggul kayu je..Sakitnya hati bila berdepan dengan orang yang diam seribu bahasa ni..kadang2 rasa nak meletop je kan.. baik le ckp ngn kucing..sekurang2 nya dia mengiau tanda paham atau stuju..hahaha..Pepatah melayu ada menyebut, “ Diam-diam ubi berisi, Diam diam besi berkarat..” yang memberi makna diam orang berilmu berfikir, diam orang bodoh sia-sia ja..
Ada 10 jenis atau makna diam :
  • Diam Semula Jadi
Seorang pemuda menyapa seorang gadis di dalam bas. Si pemuda pun memulakan dengan bertanya nama, nak ke mana, sudah berpunya ke belum, namun si gadis hanya tersenyum sahaja. Pemuda ini dah tak tahan lalu mendesak si gadis supaya memberi respon atas pertanyaannya tadi. Tiba-tiba gadis itu bersuara agak kuat dan tidak jelas, rupa-rupanya gadis itu seorang yang bisu. Itulah diam semula jadi.
  • Diam Terpaksa
Waktu kanak-kanak dulu,mesti selalu kita di suruh diam oleh ibu bapa atau orang yang lebih tua dari kita apabila mereka sedang berbual kan..ikut hati nak je menyampuk sebab kita ada pendapat kita yang patut mereka dengar tentang topik tu..tapi sebab tegahan tadi kita akur dan diam.
  • Diam Bodoh
Kalo dalam kelas time kita stdy dulu..waktu cikgu bagi penerangan panjang lebar..kalo yang fokus tu bpe kerat jela pon..tapi bila cikgu tanya..”Faham sume murid2..?tapi sume diam je..nk kata tak paham..de gak sore2 sumbang ngata paham..nak kata paham..diam je sumenya..maka ini ialah diam bodoh kerana tak tau sama ada paham atau tidak.
  • Diam Malas
Ada seorang hamba Allah yang penah saya kenali seorang yang sentiasa banyak idea mencurah2 ke ladang gandum..ada saja buah fikirannya walaupun kadang2 tidak bernas..namun tiba-tiba satu hari dia membisu walaupun di paksa. Rupanya dia malas nk berikan apa2 cadangan kerana dia tahu kalo ideanya di terima nanti dia yang akan di pertanggunjawabkan untuk melaksanakannya. Jadi dia diam ja..dan selalunya jawapan yang kita dengar dari orang yang malas nk ckp ni ialah “tiada mood..tiada idea la..otak kering.. dll “. Ungkapan ini menjadikan seseorang itu tidak inovatif atau kreatif lagi kritis yer sb xnk berfikir.. J
  • Diam Marah
Diam jenis ni de baik n buruknya. Jika berlaku pertengkaran atau perbalahan diam itu lebih baik supaya pergaduhan tidak berpanjangan. Ia juga dapat mengelakkan kejadian yang lebih buruk yakni kecederaan fizikal n mental. Rasulullah pon de nasihat supaya kita bertindak pasif dan diam bila marah agar kemarahan tu reda.
Dalam situasi yang lain pula, jika kita memendamkan kemarahan dalam hati tanpa meluahkannya, maka akan memudaratkan diri orang itu sndiri. Kira makan dalam la..walau pe2 pon diam mara ni bergantung pada situasi dan keadaan.
  • Diam Merajuk
Kita sering mendengar kata-kata seorang ketua kepada orang bawahannya bahawa dia sangat terbuka. Namun apa yang sering berlaku, usul yang di bawa oleh orang bawahan di tolak mentah2. Akibatnya yang kua dari mulut orang bawahan “ kalo kami cakap pon tak guna, bos saja yang btul. Lebih baik kami diam ja “. Ungkapan itu jelas menunjukkan hatinya da merajuk, so tak perlu nk bagi pe2 respon lagi.
  • Diam Khianat
Seorang gadis terserempak dengan tunangnya yang sedang bercakap dengan seorang perempuan lain. Gadis itu terus terjah tunangnya untuk minta penjelasan namun tunangnya hanya menyatakan bahawa perempuan itu adalah rakan sepejabat dan berjumpe atas urusan kerja. Namun perempuan yang terbabit hanya memilih untuk berdiam diri sahaja tanpa mencuba untuk menjelaskan perkara yang sebenar dan berharap pihak gadis itu yang akan di persalahkan. Ini diam yang amat di keji sekali.
  • Diam Sombong
Diam ini selalu jadi antara golongan yang punyai pangkat darjat yang tinggi dan golongon bawahan @ orang biasa. Apabila orang biasa ini mengemukakan pendapat atau usul atau cadangan yang baik, dia tidak di layan atau di dengari. Orang yang berkenaan hanya berdiam diri kerana baginya untuk apa dia layan orang yang tak setaraf dengannya dan dia akan rasa terhina kalo memberikan layanan pada orang itu. Pada sangkaannya, dengan dia berdiam tiada orang yang akn kecil hati tapi apa yang tersurat mampu di terjemah daripada riak wajahnya.
( dulu pon org suke ckp saya sombong sb saya diam..hehe..saya diam sb saya kategori diam yang terakhir ni..hahaha.. :D )
  • Diam Efektif
Dalam banyak2 diam yang saya gtau tadi..ni la diam yang paling baik antara diam yang lain..hehe..diam ni yang terbaik sb diam untuk berfikir dan menyusun strategi. Diam seketika untuk memusatkan pemikiran pada isu ataupun masalah yang timbul. Kebijaksanaan orang yang bersifat “ diam-diam ubi berisi” ini dapat di lihat melalui kata-kata yang kua dari mulutnya. Ungkapan spontan yang kadang2 bahaya kerana mungkin ianya berlandaskan emosi yang negatif. Walau pe2 pon, sifat diam ini boleh mendatangkan kebaikan kepada kita atau diri org lain dan mungkin jua dengan memilih untuk diam akan menghasilkan kebaikan berikut :
-          Ambil masa untuk berfikir sebelum memberi respon ( klo sms xnyempat nk pk..lambat bls je gadoh sudah.. :P )
-          Komunikasi yang berkesan n wujudnya toleransi.
-          Keperibadian yang bijak.
-          Mengelakkan diri dari dosa. ( ckp bnda yang sia2 n tak mendatangkan kebaikan)
-          Menunjukkan kewibawaan. ( patut de pada pemimpin2..dan semua orang J )
-          Dapat menutup keaiban. ( main ckp je tak pk sekali terbukak pekung di dada..kan susah..nauzubillah..)
-          Mengelakkan rasa ujub dan takbur. ( de manusia yang suke ckp sb nk tunjuk kepandaian dan bermegah2..elakkan lah org cm nih..boleh wat org lain rasa meluat..)

Konklusinya, fikir dulu sebelum berkata-kata..teringat satu peribahasa yang selalu saya guna dalam karangan dulu..hehe.. “ Terlajak perahu boleh di undur..terlajak perkataan atau perbuatan..tanggung le sndiri..hahaha.. J
Sekadar renungan bersama..diam untuk berfikir, diam untuk ketenangan, diam untuk kebaikan..

Allahualam..

Inilah jEJaka kacAK yaNg aKu peRLU cAri...

Di dalam sebuah hadis Rasulullah saw bersabda yang bermaksud:


"Pada hari Kiamat nanti, di hadapan Allah swt tidak
akan ada syafaat yang mempunyai taraf yang lebih
tinggi daripada Al-Quran, bukan Nabi, bukan malaikat
dan sebagainya".

Melalui hadis di atas kita dapat mengetahui bahawa
Al-Quran adalah pemberi syafaat yang mana syafaatnya
akan diterima Allah.

Terdapat satu riwayat menyatakan bahawa Apabila
seseorang itu meninggal dunia dan keluarganya sibuk
melakukan upacara pengkebumian, seorang yang kacak
akan berdiri di bahagian kepalanya.

Apabila mayat itu dikafankan, orang itu akan datang
mendiami antara dadanya dan kain kafan itu.

Bila selesai dikebumikan, orang ramai termasuklah
ahli-ahli keluarga dan kekasih kita akan pulang ke
rumah dan datanglah dua malaikat Munkar dan Nakir cuba
untuk memisahkan orang yang kacak itu supaya mereka
dapat membuat pertanyaan mengenai iman orang yang
meninggal dunia itu tanpa sebarang gangguan.

Tetapi orang yang kacak itu akan berkata:

"Dia adalah kawanku. Aku tidak akan meninggalkannya
berseorangan walau dalam keadaan apa sekalipun.
Jalankanlah tugas kamu tetapi aku tidak akan
meninggalkannya sehingga aku membawanya masuk
kesyurga!"

Selepas itu dia berpaling ke arah mayat sahabatnya dan
berkata:

"Akulah Al-Quran yang mana engkau telah membacanya
kadang kala dengan suara perlahan dan kadang kala
dengan suara yang kuat."

"Janganlah engkau bimbang. Selepas pertanyaan
Munkar dan Nakir ini, engkau tidak akan berasa dukacita
lagi"

Bila pertanyaan selesai, orang yang kacak itu akan
mengadakan untuknya satu hamparan sutera yang penuh
dengan kasturi dari malaikat-malaikat dari syurga.

Alangkah indahnya dan bahagianya sekiranya orang itu
adalah kita.

Kita tahu tentang tingginya syafaat Al-Quran tetapi
dengan mengetahuinya sahaja tanpa berusaha untuk
mendekati dan merebut syafaat itu kita adalah
orang-orang yang rugi.

Cuba kita renungkan sejenak diri kita sendiri.

Ajal dan maut adalah ketentuan Allah. Bila ia telah
datang kita tidak akan mampu memperlambatkan atau
mempercepatkannya walaupun untuk tempoh sesaat.

Dan apabila berada di alam kubur siapakah lagi yang
akan menemani kita jauh sekali memberi bantuan kecuali
amalan-amalan kita sewaktu di dunia.

Allah telah menjanjikan Al-Quran sebagai pemberi
syafaat terulung dan janji Allah itu adalah benar.

Sekadar renungan bersama.. Allahualam..